Welcome in my blog U will be happy!

Welcome in my blog n' join with me!!!!!!
U will be HAPPY........yep.........!!!

Minggu, 16 Januari 2011

Intro to Literature

Point of view

Point of view is very important to the reader when he reads the story. The readers know who tell the story and especially to what extent does the author look inside his characters and report their thoughts and feeling from point of view. Point of view is the author relationship to his or her fictional world, especially to the minds of the characters. The author is the ultimate source of every person, place, and everything he knows all about his story, so he must determine what point of view most appropriate to express his thought and feeling and his imaginations.

Generally mean point of view is the perspective or view of someone to an event. Point of view in literary means the way or how the author tells the story to the reader. According to Tarigan (1990: 140) point of view is the relationship between the author and the imagination of his story, the thought and feeling of the readers.

There are four common points of view, four positions the author can adopt as he or she tells the story.

Tone is also aspect of point of view since it has a great deal to do with the narrator’s predominant attitude toward the subject, whether that be a particular setting, an event, a character, an idea. The narrator conveys his or her attitude through the way narrative devices are handled, including choice of words. Sometimes the narrator will state point-blank how he or she feels about a subject; more often, the narrator of warren’s All the King’s Men

………..**** the End ****………

Definisi dan Ruang Lingkup Supervisi dan administrasi Pendidikan

Administrasi

Definisi

Secara Teoritik adalah melayani secara intensif,

Secara Etimologis Administrasi dalam Bahasa Inggris ‘administer’ yaitu kombinasi dari kata latin yag terdiri dari ‘AD’ berarti intensif dan ‘MINISTRARE ‘berarti melayani, membantu atau mengarahkan.

Administrasi dalam arti luas dikemukakan oleh Sondang P. Siagian (1985:2) bahwa keseluruhan proses pelaksanaan daripada keputusan yang telah diambil dan pelaksaan itu umumnya dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Menurut Slamet Wijadi Atmosudarmo (1961) mengemukakan bahwa pengertian administrasi dapat ditinjau dari sudut:(1)institusional, yaitu administrasi adalah keseluruhan orang atau kelompok orang sebagaui suatu kesatuan menjalankan proses kegiatan untuk mencapai tujuan bersama.(2) fungsional, yaitu segala kegiatan dan tindakan yang dilakukan utuk mencapai tujuan termasuk tindakan untuk menentukan tujuan itu sendiri, tindakan tersebut bersifat melihat kedepan: dan (3) administrasi sebagai proses ,yaitu keseluruhan proses yang berupa kegiatan-kegiatan, pemikiran-pemikiran, pengaturan-pengaturan sejak dari penetuan tujuan sampai penyelenggaraan sehingga tercapai tujuan tersebut ( The Liang Gie, 1983:62)

Beberapa pakar juga mengemukakan beberapa pendapat yang intinya adalh adminstrasi merupakan rangkaian kegiatan bersama kelompok manusia untuk menjalan kan roda suatu usaha atau misi organisasi agar dapat telaksana sesuai tujuan yang telah ditetapkan.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup administrasi adalah semua kegiatan yang dilakukan secara bekerjasama dalam suatu kelompok dengan memfokuskan tujuan yang telah ditetapkan.

Pendidikan

Definisi

Pendidikan sebagai aktivitas berarti upaya yang secara sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup baik yang bersifat manual individual dan social

Istilah “Education” dalam Bahasa Inggris yang berasal dari bahasa latin “educare” yang berarti memasukkan sesuatu.

Pendidikan sebagai fenomena adalah peristiwa perjumpaan antara dua orang atau lebih yang dampaknya ialah berkembangnya suatu pandangan hidup, sikap hidup, atau keterampilan hidup pada salah satu atau beberapa pihak.

Menurut pandangan Piaget (1896) pendidikan didefinisikan sebagai penghubung dua sisi, disatu sisi individu yang sedang tumbuh berkembang, dan disisi lain nilai social, intelektual, dan moral yang menjadi tanggung jawab pendidik untuk mendorong individu tersebut.

Menurut John Dewey (1958) pendidikan adalah proses yang tanpa akhir (education is the process without end),dan pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya pikir( daya intelektual) maupun daya emosional (perasaan ) yang diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya. Karena Dewey berpaham behaviorisme, dimana pengaruh pendidikan dipandang dapat membentuk manusia menjadi apa saja yang diinginkan oleh pendidik maka istilah pembentukan merupakan ciri khas yang menunjukkan kekuasaan pendidik terhadap anak didik.

Menurut UUSPN No. 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup pendidikan mencakup lembaga lembaga pendidikan disekolah maupun diluar sekolah sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku, guna menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa yang akn datang.

Supervisi

Definisi

Menurut Etimologi istilah supervisi diambil dalam perkataan bahasa Inggris “ Supervision” artinya pengawasan di bidang pendidikan.

Morfologis Supervisi dapat dijelaskan menurut bentuk perkataannya. Supervisi terdiri dari dua kata.Super berarti atas, lebih. Visi berarti lihat, tilik, awasi. Seorang supervisor memang mempunyai posisi diatas atau mempunyai kedudukan yang lebih dari orang yang disupervisinya.

Konsep kuno supervisi dilaksanakn dalam bentuk ”inspeksi” atau mencari kesalahan

Konsep supervisi modern dirumuskan oleh Kimball Wiles (1967) sebagai berikut : “Supervision is assistance in the devolepment of a better teaching learning situation”. Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi pembelajaran yang lebih baik.

Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Supervisi adalah semua mata rantai Sumber Daya Manusia dalam Hirarkhi Konsultatif bagi para pejabat birokrasi dalam pemerintahan dan pemimpin pendidikan pada satuan pendidikan yang menpunyai peranan penting dalam pembuatan keputusan.

Administrasi Pendidikan

Definisi

Secara konseptual administrasi pendidikan terdiri dari dua kata yang masing-masing punya pengertian tersendiri yaitu administrasi dan pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau sebagai penerapan administrasi dalam pembinaan, pengembangan, dan pengendalian usaha dan praktek-praktek pendidikan.

Menurut Hadari Nawawi (1989:1): Administrasi pendidikan adalah serangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan systematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal.

Calvin Grieder, dkk (1961): Administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses yang menggunakan dan mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia dan yang sesuai baik personal maupun material dalam usaha mencapai tujuan bersama seefektif dan seefisien mungkin (Rifai, 1972)

Beberapa pakar lainnya juga mengemukakan pendapat yang disimpulkan pada intinya adalah segenap prosees pengerahan dan pengintrogasian segala sesuatu atau potensi dalam suatu aktifitas kelembagaan, baik personal, spiritual dan material, yang bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan .

Ruang Lingkup

Ruang Lingkup pembahasan administrasi pendidikan difokuskan pada kegiatan admnistrasi pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah sebagai pelayanan kebutuhan sekolah disatupihak, dan sekolah sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran dengan focus utama pelayanan belajar dipihak lainnya.

Supervisi Pendidikan

Definisi

Dalam pandangan modern, supervise pendidikan diartikan sebagai usaha untuk memperbaiki situasi belajr mengajar, yaitu supervise sebagai bantuan guru dalam megajar untuk membantu siswa agar lebih baik dalam belajar.

Supervisi sebagai aktivitas yang dirancang untuk memperbaiki pengajaran pada semua jenjang persekolahan, berkaitan dengan perkembangan dan pertumbuhan anak, juga merupakn bantuan dalam perkembangan dari belajr mengajar dengan baik(Kimbal Willes,1983)

Dari sudut manajerial supervise adalah usaha menstimulir mengkoordinasi, dan membimbing guru secara terus menerus baik individu maupun kolektif agar memahami secara efektif pelaksanaan aktivitas mengajar dalam rangka pertumbuhan murid secara kontinyu (Boardman, 1953)

Supervisi pendidikan juga mengkoordinasi, menstimulir, dan mengarahakn perkembangan guru (Brings, 1938)

Ruang Lingkup

Ruang Lingkup supervise pendidikan difokuskan pada perbaikan pengajaran sebagai upaya pertumbuhan jabatan professional guru, dengan penekanan yang diberikan kepada penginterogasian kebutuhan individu dengan tujuan pendidikan dan tugas- tugas pokok sekolah

SUPERVISI PENDIDIKAN (Teknik-teknik supervise pendidikan)

SUPERVISI PENDIDIKAN (Teknik-teknik supervise pendidikan)

Ada tersedia sejumlah teknik supervisis yang dipandang bermanfaat meransang dan mengarahkan perhatian guru-guru terhadap kurikulum dan pengajaran. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang bertalian dengan mengajar dan belajar, kemudian untuk menganalisis kondisi-kondisi yang mengelilingi mengajar dan belajar.

Teknik supervise terdiri dari :

  1. teknik Individual dalam rangka pengembangan proses belajar mengajar meliputi kunjungan kelas , observasi kelas, percakapan pribadi, saling mengunjungi kelas dan menilai diri sendiri
  2. teknik supervise kelompok dalam rangka pengembangan staf meliputi pertemuan orientasi bagi guru baru, panitia penyelenggara, rapat guru, studi guru, diskusi sebagai proses kelompok, tukar menukar pengalaman, lokakarya, diskisi panel, seminar, symposium, demonstration teaching, perpustakaan jabatan, bulletin supervise, membaca langsung, mengikuti kursusu, organisasi jabatan, curriculum laboratory, perjalanan sekolah.

Metode Supervisi:

1. Metode langsung : alat yang digunakan mengenai sasaran supervisi
2. Metode tak langsung : mempergunakan berbagai alat perantara (media)

Teknik-teknik supervise yang dipandang bermanfaat oleh Sutisna(1983:226) yaitu:

Tekhnik dan Metode yang Lain:
1. Kunjungan sekolah (school visit)

Akan memberikan pengatahuan yang lengkap tentang situasi sekolah sehingga program akan lebih efektif.

Merupakan suatu metode supervisi yang “to the point” kena sasaran
3. Pertemuan individual

Setelah suatu kunjungan berakhir, hendaklah diadakan pembicaraan langsung dan

pribadi tentang hasil kunjungan dengan orang yang dikunjungi.
4. Rapat sekolah

Untuk membicarakan kepentingan murid dan sekolah dan hal-hal yang

berhubungan dengan sekolah
5. Pendidikan ini service

Untuk kepentingan mutu mrngajar dan belajar, maka guru perlu mengembangkan

pengetahuan sesuai dengan profesinya dengan berbagai cara. Misalnya : study

individual, study grops, menghadiri ceramah, mengadakan intervisitasi dsb.
6. Workshop (musyawarah kerja_muker)

Untuk mengembangkan professional karyawan (in-service)

7. Intervisitas

Saling kunjung-memgunjungi sesama guru untuk mengobservasi situasi belajar masing-masing

  1. Demonstrasi mengajar

Metode ini dapat dilakukan oleh supervisor sendiri atau oleh guru yang ahli untuk memperkenalkan metode mengajar yang efektif.

9. Bulletin supervisi
Bulletin berkala dapat dimanfaatkan untuk perbaikan program pendidikan dan

penngajaran, bisa mingguan atau bulanan.
10. Bulletin bord

pengumuman administrative
pengungumansupervisi
pengunguman untuk murid, dsb
11. Kunjungan rumah

Tujuannya untuk mempelajari bagaimana situasi hidup orang yang disupervisi di

rumah terutama meneliti masalah-masalah yang secara langsung atau tak

langsung mempengaruhi tugas/kewajiban orang yang disupervisi itu

Masih banyak lagi teknik-teknik lain,namun yang diterapkan oleh Sustina diatas adalah teknik-teknik yang lebih menunjukkan manfaatnya bagi supervise. Sustina menegaskan tidak ada satu teknik tunggal yang bisa memenuhi kebutuhan, dan bahwa suatu teknik tidaklah baik atau buruk pada umumnya, melainkan dalam kondisi tertentu. Teknik kunjungan kelas, demonstrasi mengajar, kunjungan kelas antar guru, dan teknik-teknik lainnya akan mempunyai nilai jika dapat menolong guru untuk tumbuh secara professional.

Daftar Pustaka:
1. Anwar, Idochi . Adminstrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan.
2. Depag RI, (2004) . standar Supervisi Dan Evaluasi Pendidikan , Jakarta , Dirjen

kelembagaan Agama Islam.

3. Sagala, Syaiful (2008). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung, Alfabeta